Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rita Sudah Lama Diungsikan dari Miyagi

Kompas.com - 23/03/2011, 20:29 WIB
KOMPAS.com - Menanggapi berita pemberian penghargaan kepada perawat Indonesia yang bekerja di Miyagi, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tokyo menegaskan bahwa perawat bernama Rita Retnaningtyas sudah tidak tinggal di Miyagi sejak  18 Maret 2011, atau seminggu setelah gempa besar menggunjang Jepang.

Seperti diberitakan sebelumnya, Kepala BNP2TKI Moh Jumhur Hidayat mengatakan Rita dan beberapa perawat Indonesia masih bekerja seperti biasa di Miyagi. “"Rita mengatakan kepada keluarganya bahwa dirinya dan beberapa teman TKI nurse dan care worker dalam kondisi sehat dan masih tetap bekerja seperti biasanya di Miyagi," katanya.

Kepala Fungsi Ekonomi KBRI Tokyo M. Abas Ridwan mengaku tidak tahu dari mana BNP2TKI mendapatkan informasi tersebut. Setiap informasi terkait perawat Indonesia yang berada di Jepang biasanya melalui KBRI karena kehadiran mereka merupakan bagian dari kerja sama bilateral Indonesia – Jepang.

“Yang benar, sejak tanggal 18 Maret malam, Rita dan temannya Yantri sudah dievakuasi dari Miyagi dan ditampung di Sekolah Republik Indonesia Tokyo (SRIT) bersama WNI lainnya,” tegas Ridwan saat dihubungi KOMPAS.com lewat sambungan telepon.

Bersama Rita dan Yantri, ikut dievakuasi 12 WNI lain yang bekerja di rumah sakit dan panti jompo di Perfektur Miyagi dan Fukushima.

Pada Rabu (23/3) pagi tadi, lanjut Ridwan, Rita, Yantri dan perawat Indonesia dari Fukushima, yaitu Yulianti, Herlina dan Dwi Astuti, sudah kembali ke Indonesia dengan menggunakan pesawat Garuda Indonesia.

Masih bertahan

Pihak KBRI Tokyo merasa perlu meluruskan informasi yang beredar sebelumnya agar pihak keluarga tidak mengira mereka masih berada di lokasi bencana.

Ridwan menceritakan, saat terjadi gempa, Rita dan para perawat yang bekerja di kawasan pusat gempa memang masih bekerja di rumah sakit dalam keadaan selamat dan ikut membantu para korban. Tapi pada  18 Maret 2011, akses jalan menuju Miyagi sudah bisa dilalui, sehingga KBRI berhasil mengevakuasi mereka ke Tokyo.

Menanggapi penghargaan yang diberikan pemerintah Jepang kepada Rita karena berjasa menolong korban gempa dan tsunami, Ridwan mengatakan bahwa hal itu merupakan berita yang bagus. “Tapi perlu dicatat, bukan hanya Rita (yang berjasa),” katanya.

Ridwan menggarisbawahi, sejak seminggu setelah gempa terjadi, Rita sudah lama diungsikan dari Miyagi dan banyak membantu warga Indonesia yang ikut diungsikan bersamanya di SRIT.

Di kawasan rawan musibah, sampai saat ini masih ada sedikitnya delapan perawat Indonesia yang bertahan di lokasi gempa untuk terus membantu para korban bencana, seperti Miftah dan Nashir di Perfektur Iwate.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Nasional
Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

BrandzView
Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

Nasional
Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Nasional
Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

Nasional
Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

Nasional
Satgas Rafi 2024 Usai, Pertamina Patra Niaga Apresiasi Penindakan Pelanggaran SPBU oleh Aparat

Satgas Rafi 2024 Usai, Pertamina Patra Niaga Apresiasi Penindakan Pelanggaran SPBU oleh Aparat

Nasional
TNI dan Perwakilan Militer Indo-Pasifik Gelar Perencanaan Akhir Latma Super Garuda Shield 2024

TNI dan Perwakilan Militer Indo-Pasifik Gelar Perencanaan Akhir Latma Super Garuda Shield 2024

Nasional
Cegah Penyalahgunaan, Satgas Pangan Polri Awasi Distribusi Perusahaan Gula di Jawa Timur

Cegah Penyalahgunaan, Satgas Pangan Polri Awasi Distribusi Perusahaan Gula di Jawa Timur

Nasional
Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali, Panglima Agus Minta Bais TNI Mitigasi Ancaman

Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali, Panglima Agus Minta Bais TNI Mitigasi Ancaman

Nasional
Kisah Ayu, Bidan Dompet Dhuafa yang Bantu Persalinan Saat Karhutla 

Kisah Ayu, Bidan Dompet Dhuafa yang Bantu Persalinan Saat Karhutla 

Nasional
Dinilai Berhasil, Zulhas Diminta PAN Jatim Jadi Ketum PAN 2025-2030

Dinilai Berhasil, Zulhas Diminta PAN Jatim Jadi Ketum PAN 2025-2030

Nasional
Jokowi Bagikan 10.300 Sertifikat Tanah Hasil Redistribusi di Banyuwangi

Jokowi Bagikan 10.300 Sertifikat Tanah Hasil Redistribusi di Banyuwangi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com